Tentang Personal Branding dan Writerpreneur


Assalammualaikum,

Ada yang sudah pernah mendengar istilah personal branding? Atau malah sudah ada yang berhasil melakukannya? Jika ya, wah Anda keren. Karena saya tahu, membangun personal branding itu bukan lah hal yang mudah. Butuh ketekunan, kreativitas, dan semangat tanpa batas.

Lalu apa sih personal branding itu? Berdasarkan infomasi yang saya dapat dari sesi materi kelas open recruitment One Day One Post, personal branding adalah cara memasarkan diri dan atau karier melalui suatu citra yang dibentuk untuk khalayak umum. Misalnya, si Putri adalah novelis yang selalu mengangkat tema tentang suami istri pada tulisannya. Atau si Eka yang suka sekali memposting tentang parenting di instagramnya. Kesimpulan seperti itu lah yang dimaksud dengan personal branding. Kita mau dikenal sebagai siapa, dan suka berkarya dengan apa.

Lalu bagaimana cara membuat personal branding? Pertama, jelas kita harus mengenali diri kita sendiri dulu. Kita itu bisanya berbagi tentang apa, apa yang kita pahami, apa yang kita sukai. Dari sana, maka semua karya kita akan terus mengalir.

Kedua, jangan takut untuk 'promosi' karya kita. Mau pakai blog, facebook, instagram, atau yang lainnya, yang jelas kita jangan takut dan malu untuk membagikan karya kita. Bagaimana blog atau  medsos kita bisa mendapat banyak tanggapan jika kita tak pernah melakukan promosi atau membagikannya? Bagaimana orang lain akan tahu kemampuan kita, jika kita tidak menunjukkannya?

Duh, bagian ini saya merasa tersentil sekali loh. Saya sudah mulai sering membuat karya yang 'gue banget' tapi masih saja malas untuk membagikannya. Entah lah, rasa kurang percaya diri ternyata masih saja sering hinggap. Semoga saya bisa mengatasinya segera. Aamiin.

Cara ketiga, konsisten pada pilihan kita. Kalau dari awal kita berniat membuat karya dengan tema parenting, lakukan selalu tentang itu. Kalau kita mau tema memasak, ya buat karya tentang itu juga. Dengan begitu, pelan tapi pasti orang akan melihat dan bisa menyimpulkan sendiri siapa sih kita, apa sih karya kita, kenapa kita layak untuk dinikmati karyanya?

Lalu mudah tidak sih untuk membangun personal branding? Walau tak semudah membalikkan telapak tangan dan butuh kerja keras, tapi kita pasti juga bisa kok melakukannya. Saya mendapatkan beberapa tipsnya:
  1. Memakai nama dan foto yang sama di semua platform media sosial.
  2. Pilih target audiences secara spesifik.
  3. Membuat konten yang sesuai dengan personal branding dan berhubungan dengan audience kita.
  4. Bangun kedekatan dengan audiences.

Nah, setelah kita dapat membangun personal branding, maka apa yang dapat kita lakukan? Tentu saja jualan dong. Kalau bahasa kerennya sih kita berproses menjadi writerpreneur. Wah, apalagi itu?

Writerpreneur adalah sebuah istilah yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu "writer" dan "entrepreneur". Kata “writer” berarti penulis dan kata “entrepreneur” artinya pebisnis. Sehingga dapat diartikan bahwa writerpreneur itu sendiri adalah penulis yang berbisnis dengan menjual karyanya sendiri berupa tulisan. 

Jadi, dari karya yang kita buat ternyata bisa menghasilkan uang ya? Tentu bisa. Apakah kamu membuat buku lalu dijual, atau kah kamu membuat content di medsos, atau kamu yang menjadi penulis di majalah, koran, atau portal berita online lainnya, semua itu memajang karya kita dan kita dibayar untuk itu kan? Itu lah istilah writerpreneur.

Untuk menjadi seorang writerpreneur tentu banyak hal yang harus kita lakukan. Pertama, kita harus memiliki kepribadian, sifat, dan kebiasaan yang baik. Tentu ini syarat mutlak jika kita harus berinteraksi dengan orang lain. Kedua, kita harus memiliki karya. Ketiga, kita harus mampu membangun relasi atau hubungan baik dengan orang lain. Tentu ini berkaitan dengan karya kita yang memang untuk dinikmati orang lain. 

Keempat, perlakukan karya kita sebagai anak. Itu artinya kita memikirkan masa depan karya kita. Apakah kita mau dikenal banyak orang? Apa karya kita dapat dibaca banyak orang? Atau kita juga mau menghasilkan uang? Jika ya, kita pasti tahu harus bagaimana untuk mencapainya. Kelima, mau terus belajar. Semakin banyak belajar, tentu karya kita akan semakin baik.

Bagaimana? Jadi bertekad untuk mewujudkan itu semua kan? Kalau untuk saya pribadi, setelah belajar tentang personal branding dan writerpreneur, akhirnya saya jadi semakin tercerahkan. Saya jadi mengerti apa sih yang sebenarnya ingin saya tulis? Apa yang ingin saya tunjukkan pada orang lain? Insyaallah saya akan memilih tema parenting dengan memfokuskan pada konten belajar, bermain, dan berwisata. Tiga hal yang saya lakukan di rumah "Keluarga Kanara", nama yang saya buat untuk akun medsos dan youtube anak-anak.  

Bagaimana denganmu? Sudah tercerahkan juga? Jika ya, yuk segera dimulai. Tak ada kata terlambat untuk jadi yang lebih baik. Tak ada kata sulit, jika kita belum mencoba.



Salam,
Putri


Komentar

  1. Yes, sudah dong. Bagus kok, pede aja lagi mbak post tulisannya.

    BalasHapus
  2. Sudah, mudah-mudahan komitmen sama niche yang aku pilih hihihi

    BalasHapus

Posting Komentar