4 Kreasi Permainan Pompom yang Asyik



Sebagai orang tua, sejatinya kita ingin sekali bisa memberikan semua permainan yang diinginkan oleh anak. Tapi sayangnya, tak semua permainan anak dinilai bermanfaat dan baik untuk anak. Lalu mainan seperti apa sih yang sebenarnya cocok untuk anak?

Kalau saya yang diberi pertanyaan itu, maka dengan lantang akan saya jawab mainan yang akan membuat anak mendapatkan pengalaman belajar juga. Iyes. Jadi, anak nggak hanya main tapi juga bisa mendapatkan hal-hal yang dapat merangsang motoriknya, sensorinya, atau kemampuannya yang lain.

Nah, salah satu permainan yang saya koleksi di rumah adalah pompom. Apa Bunda juga punya di rumah? Atau Bunda belum pernah mendengarnya? Tenang. Jangan risau, akan saya berikan tampilan pompom yang bisa dibeli di toko montessori atau mainan anak baik offline maupun online.

Pompom ini dapat dikreasikan menjadi banyak sekali permainan seru loh. Dapat digunakan dari anak usia satu tahun ke atas hingga anak yang sudah berada di bangku sekolah. Jadi, insyaallah tak akan rugi jika kita memilikinya. Bisa diturunkan dari kakak hingga adik-adiknya.

Berikut saya akan membagikan referensi empat permainan pompom yang asyik:

1. Mencapit pompom.


Permainan ini biasanya berada di tahap lanjutan dari sortir warna pompom. Dengan menggunakan pencapit, anak diminta memindahkan pompom dari satu wadah ke wadah lainnya. Manfaat dari kegiatan ini tentu saja sebagai sarana melatih motorik anak, khususnya bagian tangan agar lebih kuat dan luwes.

Kegiatan ini mungkin tampak mudah bagi orang dewasa, tapi bagi anak ternyata tidak loh. Anak harus bisa memegang pencapit dengan baik hingga pompom dapat terambil. 

Kegiatan ini dapat dikreasikan dengan memilih pompom sesuai warna, mengambil pompom sesuai instruksi yang diberikan, atau lomba mengambil pompom paling banyak yang akan menang. 

Alat dan bahannya juga cukup mudah. Kalau tidak punya pencapit, bisa menggunakan jemuran baju.


2. Berjualan cilok.


Kegiatan ini disukai oleh anak-anak saya. Jika mereka sedang ingin mainan jual-jualan, mereka biasanya akan mengambil pompom dan menjadikannya sebagai cilok/bakso untuk mereka jual.

Kegiatan ini jelas sangat bagus untuk melatih kemampuan matematika anak. Anak dapat diajarkan soal nilai uang, harga barang, dan belajar bagaimana menjadi pedagang.

Alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan ini adalah plastik, pompom, uang mainan. Jika ingin memakai mangkok dan sendok seolah-olah bakso, juga boleh.


3. Membuat kalung.


Kegiatan ini sangat mudah dilakukan di rumah dan menjadi salah satu senjata ampuh saat anak minta bermain sedangkan saya sedang sibuk. Cukup menggunakan kertas HVS, spidol, dan doubletape untuk menempelkan pompom, anak-anak dijamin akan anteng selama mengerjakannya.

Jika tak mau bentuk kalung, kita juga bisa membuatnya menjadi bentuk lain sesuai selera. Kegitan ini membuat anak mengeluarkan kreativitas dan imajinasinya.

4. Mencocokkan warna.


Permainan ini saya lakukan dalam bentuk perlombaan. Si sulung dan si tengah berlomba memasangkan pompom dengan cara menempelkannya pada lembar kerja yang sudah ditempel di dinding. Di sini saya membagi empat warna dengan menggunakan origami dan anak diminta berlari untuk menempelnya. Ya. Tempat menyimpan pompom berjarak beberapa langkah dari tembok dan anak akan berlari menempelnya.

Lalu siapa yang lebih dulu selesai dan menempel dengan benar, dia yang akan menjadi pemenangnya.

Bagaimana? Tertarik untuk mencobanya di rumah bersama anak-anak? Selain empat kegiatan yang saya bagikan ini, sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan menggunakan pompom. Silakan kreasikan sesuai minat dan kemampuan anak ya. 

Semangat bergembira bersama anak! 🤩😍

Komentar

  1. Seru ya sampai bisa dijadikan buat main dagang-dagangan cilok juga

    BalasHapus

Posting Komentar