Membacakan Cerita pada Anak Sebelum Tidur, Yuk!

Hai, Bun..

Siapa di sini yang mempunyai kebiasaan membacakan cerita ke anak sebelum tidur? Yuk, angkat kakinya. Eh, angkat tangan maksudnya. Kalau ada, selamat karena Anda orang tua yang luar biasa!

Ah, lebay..

Eits, jelas nggak lebay alias berlebihan dong. Bagi saya, para orang tua yang menyempatkan untuk membacakan cerita pada anak sebelum tidur itu, memang luar biasa. Kenapa? Karena untuk melakukan itu butuh kesungguhan hati dan konsistensi yang tinggi. Tahu sendiri kan bagaimana sibuknya para orang tua dari melek mata sampai tidur lagi?

Si bapak, sibuk dengan pekerjaan dari pagi sampai malam. Belum lagi kalau harus melalui kemacetan selama perjalanan atau tadi sempat kena omel bos di kantor. Duh, sampai rumah tuh maunya langsung bersih-bersih, makan, main hape sebentar, terus merem.

Si ibu juga nggak mau kalah. Setelah bergelut dengan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya ditambah mengurus anak yang juga nggak bisa ditunda, begitu malam datang maunya juga langsung ikut tidur bareng sama anak tanpa banyak drama. Tapi nyatanya, anak-anak tiba-tiba merengek minta dibacakan cerita dan tak cukup satu buku melainkan dua. 

Atas dasar kemanusiaan dan keadilan, akhirnya si ibu mau membacakan cerita dulu untuk anak-anaknya sebelum tidur. Kita semua jelas tahu, bahwa rasa kantuk mungkin memang berat untuk ditahan, tapi momen bersama anak seperti itu jelas berat dan sayang untuk dilewatkan. Duh, jadi berasa romantis deh.

Nah, kenapa sih egiatan membacakan cerita pada anak sebelum tidur ini sebaiknya tak boleh dilewatkan? Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa manfaat dari kegiatan ini:

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak.

Menurut para pakar, jika orang tua terbiasa membacakan cerita pada anak sejak dini hal ini berpengaruh besar pada kemampuan berbahasa anak. Anak secara tidak langsung akan menyerap banyak sekali kata sehingga memperbanyak kosakata yang dimilikinya. Anak akan lebih mudah diajak mendengarkan, menyimak, berbicara, bahkan menulis nantinya. 

Bisa dibilang kemampuan berbahasanya jelas lebih tinggi dibanding dengan anak yang tidak terbiasa dibacakan cerita.

2. Meningkatkan kecerdasan dan imajinasi anak.

Pada buku cerita anak, biasanya akan disajikan banyak gambar penuh warna yang menunjang isi cerita. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk mengenalkan objek seperti bentuk, warna, nama tokoh, dll. Tentu ini akan meningkatkan kecerdasan anak. 

Kecerdasan anak juga dilatih dengan kemampuannya menyimak isi cerita dengan baik. Mungkin awalnya anak akan kesulitan menangkap isi cerita. Tapi seiring bertambahnya usia, anak akan dengan mudah menangkap isi cerita bahkan bisa menjawab pertanyaan tentangnya dan bisa menceritakannya kembali. Ini bisa menjadi bekal untuk anak ketika sudah bersekolah kan?

Selain itu, daya imajinasi anak pun akan terlatih untuk memahami jalan cerita bahkan membuat ceritanya sendiri. Pernah melihat anak komat-kamit ketika membaca buku seolah dia sedang bercerita kan? Itu lah anak yang sedang menggunakan imajinasinya.

3. Melekatkan hubungan orang tua dan anak.

Kegiatan bercerita sebelum tidur bisa menjadi sarana bagi orang tua untuk membangun kedekatan dengan anak. Ketika kegiatan ini terjadi, orang tua dan anak seolah sedang berkomunikasi hingga kehangatan pun terjadi. Mereka sama-sama merasa sedang diperhatikan dan dicintai hingga kedekatan di antara keduanya akan semakin baik.

4. Membantu anak mengenal dan mengolah emosi.

Dalam cerita yang dibacakan untuk anak, pasti ada tokoh dengan segala emosinya. Jika sedang sedih, ibu akan membuat mimik wajah dan suara sedih. Ketika tokoh sedang senang, ibu pun juga membuat mimik wajah dan suara senang. Dari berbagai perbedaan ekspresi dan suara yang didengarnya itu, anak akan mengenal beragam ekspresi dan tahu bagaimana cara meluapkan perasan dan emosinya dengan lebih bijaksana.

5. Membentuk karakter anak.

Setiap cerita pasti mengandung pesan moral yang ingin disampaikan, begitu juga dengan cerita yang dibacakan orang tua pada anak. Ini adalah cara yang efektif untuk mengajarkan anak banyak hal, termasuk tentang bagaimana cara anak ketika bertemu suatu permasalahan atau ada karakter yang sedang ingin dibentuk untuk anak.

Cara seperti ini tentunya lebih mudah ditangkap oleh anak, sehingga besar kemungkinannya anak juga akan menirukan. Misalnya buku "Aku Bisa Makan Sendiri" dari seri Halo Balita. Dengan membacakan buku ini, secara tak sadar anak akan termotivasi untuk bisa makan sendiri juga.

6. Membuat anak mencintai buku dan membaca.

Kenapa sih anak harus suka buku dan suka membaca? Karena dua hal ini bukan lah suatu kegiatan yang bisa didapatkan secara instan. Membaca adalah keterampilan, itu artinya perlu latihan dan pembiasaan. Anak yang sejak kecil sudah akrab dengan kegiatan membaca buku, tentunya lama-lama dia akan senang dan tak ada keterpaksaan ketika harus membaca. Bayangkan saja, dengan statusnya sebagai pelajar, akan berapa banyak buku yang harus anak baca dari jenjang TK hingga Perguruan Tinggi? Jika anak tidak merasa enjoy melakukannya, tentu ini berdampak pada tidak semangatnya anak dalam belajar.

Nah, setelah mengetahui beberapa manfaat dari kegiatan membacakan cerita pada anak sebelum tidur, semoga bisa menyentuh hati ayah bunda untuk mulai menerapkannya di rumah ya. Sulit memang. Tapi jika sudah terbiasa pasti justru akan merasa ada yang kurang jika kita tidak melakukannya.

Bagi para bunda atau ayah yang sudah melakukannya di rumah, tetap semangat ya! Yakin lah apa yang kita lakukan ini kelak akan membawa manfaat yang besar untuk anak. Aamiin.


Salam,

Putri








Komentar

  1. Bener banget kak, anak-anak yang sering dibacakan atau didongengkan jadi bagus juga dalam kemampuan verbalnya yaa
    Dan perbendaharaan kata-katanya juga bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Alhamdulillah anak2 jadi cepat bicara sejak kecil dan lebih mudah diajak berkomunikasi.

      Hapus
  2. suka dengan caption d gambar kak :)

    BalasHapus

Posting Komentar