Ketika Anak Sudah Meminta Tidur di Kamar Terpisah

Hai, Bun..

Ada yang masih tidur bersama dengan anak kah? Entah satu kamar atau malah satu kasur? Kalau ya, wah kita sama nih. Sampai si kakak usianya enam tahun ini, kami masih tidur berlima dalam satu kamar. Iyes. Berlima. Ada dua kasur sih, tapi tetap saja semuanya berebut mau tidur sebelah saya. Demi ketentraman rumah dari perang dunia alias bertengkar karena rebutan, akhirnya digilir lah siapa yang bisa tidur di sebelah saya setiap malamnya. Pak suami? Beliau tersingkir, guys. Pak suami sudah sejak lama tereliminasi dari sisi saya. Menyedihkan, haha.

Nah, setelah berulang kali saya infokan soal tidur pisah kamar pada si kakak, akhirnya si kakak mulai menunjukkan minat untuk tidur pisah kamar. Hanya saja syaratnya banyak. Bikin saya dan pak suami lumayan pusing, wkwk. Si kakak minta kalau kamar depan yang akan menjadi  kamarnya kelak, harus dicat warna pink dan ungu, warna kesukaan dia dan si tengah. Lalu minta pasang AC juga. Terus mau pakai tempat tidur tingkat model sorong. Si kakak juga minta sebelum dia tidur, nanti saya harus menemani  mereka dulu sampai mereka hampir terlelap untuk membacakan cerita dan juga mengobrol. 

Karena ada "harga" yang harus saya bayar, maka sekarang saya masih proses mediasi dengan si kakak. Saya masih meyakinkan dia bahwa dia benar-benar sudah siap tidur terpisah dan bahwa dia tak hanya bisa minta ini itu tanpa mau memenuhi janjinya untuk pisah kamar. Untuk si tengah, dia masih sangat ragu. Dia masih sering menolak tidur terpisah. Tapi si kakak, dengan lantang sudah menjawab bahwa dia sudah siap tidur terpisah.

So, akankah ini berhasil? Nantikan beritanya ya. Mau proses merapikan kamarnya dulu yang masih belum sempat, huhu.

Btw, soal pisah kamar ini sebenarnya sempat menjadi pikiran saya juga. Kapan sih idealnya si anak bisa dilepas untuk tidur sendiri? Kalau hasil browsing pernyataan para ahli berbeda-beda. Ada yang bilang kalau orang tua berbagi kamar dengan anaknya setidaknya selama satu tahun pertama kehidupan anak. Setelah itu, anak sebaiknya mulai diajarkan untuk tidur di kamarnya sendiri secara perlahan. Ada juga yang menyebutkan ketika usia anak sudah di atas lima tahun, tujuh tahun, bahkan sepuluh tahun. Nah, yang paling ideal yang mana tuh? Bagi yang sudah berpengalaman boleh dong berbagi tentang ini..

Tapi kalau menurut saya pribadi, hal ini sepertinya harus dikembalikan lagi pada keadaan keluarga masing-masing. Kalau yang mampu dan bisa menyediakan kamar terpisah sejak dini, alhamdulillah. Tapi kalau kamar terbatas dan hanya bisa pisah kasur saja, alhamdulillah juga. Kita nggak tahu kan keadaan keluarga lain seperti apa. Jadi, takaran ideal itu pasti berbeda setiap orangnya.

Selain soal kemampuan menambah kamar, hal lain seperti kesiapan anak dan orang tua rasanya juga penting. Jangan sampai karena terlalu dini meminta anak tidur terpisah, dia jadi merasa terabaikan. Atau karena merasa kasihan dan terlalu sayang jadi tak mau segera melatih anak untuk belajar mandiri dengan memintanya tidur sendiri.

Nah, saya dan suami sepertinya berada di pilihan kedua. Pak suami sampai saat ini malah merasa belum tega melepas anak-anak perempuannya tidur terpisah. Makanya pilihan ini masih maju mundur sampai sekarang, huhu.

Tapi yaa karena si kakak sudah memberi lampu hijau untuk mau tidur sendiri, itu artinya dia sudah siap kan? Gantian kami orang tuanya yang harus siap juga. Bismillah. Mudah-mudahan tak ada drama berarti setelah program ini berjalan.



Komentar

  1. Aku dulu tidur pisah tuh udah agak gedean si bun :D
    Tapi kalau punya anak pengennya sedini mungkin biar terbiasa dan paham tentang privasi gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Kita kan orang tua juga punya privasi ya, hehe

      Hapus
  2. Anakku cowo udah 7th, malah gak mau tidur terpisah dari mamaknya. Huhuhu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, aku menghindari ini. Agak repot kalau nginep mana2 karena harus sama emaknya terus 😅

      Hapus
  3. Selalu ada drama,bisa diajarkan aja bun, kalau dah tujuh tahun. Kita temenin dulu tidur di kamar yang disepakati untuk kamar tidur anak. Kalau anak dah lelap kita bisa pindah kamar

    BalasHapus
    Balasan
    1. 7 tahun ya? Oke noted. Ini si kakak 6 tahun. Berproses pelan2 sampai bnr2 bisa pisah kamar 😁

      Hapus

Posting Komentar