Melukis Senja

Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau tlah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Ada yang autonyanyi ketika baca beberapa bait lagu di atas? Saya saja ngetiknya sambil menyanyi. Untung nggak sambil joget juga ya, hehe.

Lagu di atas judulnya "Melukis Senja" miliknya Budi Doremi. Beberapa saat lalu lagu itu sempat viral. Selain karena musiknya yang enak didengar, kata-katanya juga sweet banget. Kalau tuk saya pribadi, jadi berasa itu lagu dinyanyiin untuk saya *eaa. 

Ketika mendengar lagu ini, entah kenapa rasanya semua 'kerempongan' di rumah sirna dan berganti dengan semangat. Serius deh. Segala lelah saya rasanya dihapus oleh si penyanyi hingga membuat energi saya kembali terisi full.

Terutama ketika bagian lirik:

"Kau tlah berjuang. Menaklukkan hari-harimu yang tak indah. Biar kumenemanimu. Membasuh lelahmu."

Nah, sweet banget kan tu?

Saya jadi berasa lagi di 'pukpuk' sama pak suami pas selesai curhat tentang kehebohan di rumah hari ini. Beuh, surga dunia banget bagi kaum ibu kalau digituin. Betul?

Maklum saja, mengurus anak di rumah apalagi yang lebih dari satu, bukan lah perkara yang mudah. Apalagi jika ditambah dengan beberes, masak, bahkan ada yang cari uang juga. Jiwa raga benar-benar terkuras rasanya. So, dengan kata-kata sederhana itu rasanya kok ya semua jerih payah kita hari ini dihargai banget. 

Catat nih, kaum bapak. Ibu-ibu mah nggak butuh macem-macem. Sekedar diakui usahanya begitu saja sudah langsung berasa naik ke langit ketujuh. Langsung lupa deh tangan yang pegel, pinggang yang encok, atau kepala yang puyeng karena seharian urus ini itu di rumah.  Besoknya pasti sudah siap dengan semangat baru untuk menjalani hari yang sama. 

Kalau kamu, selain mendengarkan lagu bisa melakukan hal lain apa untuk memompa semangat? Dengan mendengarkan ceramah, mengaji, berdiskusi di komunitas, hahahihi di grup whatsapp teman seangkatan, atau bahkan hanya sekedar metime nonton drama Korea. Mana yang merupakan favoritmu?

Apapun pilihanmu untuk meningkatkan semangat, semoga itu lantas menjadikanmu manusia yang lebih kuat, tangguh, dan tak pernah menyerah. Sebagai ujung tombak tempat bergantungnya anak-anak, jika ingin memiliki anak kuat dan tangguh, bukankah kita sebagai orang tua yang harus lebih dulu tangguh? Jadi, yuk kenali diri. Cari waktu dan pilihan terbaik untuk merenung dan memompa semangat kembali.

Kita tunjukkan pada anak-anak bahwa kita adalah manusia yang kuat, bisa diandalkan, dan bertanggung jawab bagi mereka. 

Salam,

Putri